PENGARUH WAKTU FERMENTASI PADA PEMBUATAN IKAN LELE DAN LIMBAH BUAH (MELON DAN TOMAT) MENGGUNAKAN EM4 SEBAGAI MIKROORGANISME

Budidaya ikan lele (Clarias) berkembang sangat pesat, ikan lele merupakan salah
satu dari varietas ikan yang digemari oleh mayoritas penduduk di Indonesia.
Permasalahan yang sering terjadi air limbah budidaya dari kolam ikan lele langsung di
buang ke sungai tanpa melihat dampak pada kualitas air sungai dan sering dijumpai
pembudidaya lele masih membuang langsung air limbah tersebut disekitar pemukiman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar C-Organik, N, P, dan K dengan
menggunakan pengaruh waktu fermentasi 15, 20, dan 25 hari dilakukan secara anaerob.
Penelitian ini menggunakan 3 reaktor berkapasitas 5 liter. Dalam penelitian ini bahan
baku yang sama pada masing-masing reaktor dengan menggunakan air limbah budidaya
ikan lele dengan limbah buah melon dan tomat . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variasi waktu fermentasi berpengaruh pada kualitas pupuk organik cair yang dihasilkan.
Waktu yang terbaik pada fermentasi 20 hari memiliki kadar C-Organik 2,73%, N 0,027%,
P 0,048%, K 0,065% dari pada waktu fermentasi 15 dan 25 hari dengan kadar C-Organik
2,09%, N 0,023%, P 0,022%, K 0,051%, dan C-Organik 2,16%, N 0,017%, P 0,031%, K
0,054%. Dari hasil pengaruh waktu fermentasi 15 hari, 20 hari dan 25 hari uji
laboratorium masih belum memenuhi baku mutu sesuai dengan keputusan menteri nomor
261/KPTS/SR.310/M/4/2019 sebagai konsentrasi sudah memenuhi baku mutu SNI.
Kata kunci : Pupuk Organik Cair, Air limbah budidaya ikan lele, tomat, melon