Pemanfaatan Azolla Pinnata Dan Karbon Aktif Dari Batang Pisang Untuk Menurunkan Kadar BOD,COD, dan FOSFAT Dalam Limbah Cair Laundry

Biofilter merupakan salah satu metode pengolahan limbah cair secara biologis yang memanfaatkan bantuan mikroorganisme terlekat dan tersuspensi. Proses pengolahan dengan biofilter dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah ke dalam reaktor yang telah diisi media penyangga, media penyangga berfungsi sebagai tempat tumbuh mikroorganisme sehingga mikroorganisme bisa mengurai air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik awal limbah cair industri tahu, mengetahui efisiensi biofilter dalam menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS pada limbah tahu, mengetahui pengaruh variasi ketinggian media biofilter. Selain sebagai upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan seperti menurunnya kualitas lingkungan akibat limbah cair industri tahu, metode ini juga bisa menjadi solusi pengolahan limbah yang efisien untuk pengolahan limbah cair industri tahu. Pengolahan limbah dengan biofilter ini menggunakan pasir silika, karbon aktif, dan batu apung yang berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan 3 reaktor biofilter dengan ukuran masing masing reaktor 25 cm x 25 cm x 100 cm. Variasi ketinggian media yang digunakan adalah pada R1: pasir silika 30 cm, karbon aktif 20 cm, dan batu apung 40 cm. Pada R2: pasir silika 30 cm, karbon aktif 30 cm, dan batu apung 30 cm. Pada R3: pasir silika 30 cm, karbon aktif 40 cm, dan batu apung 20 cm. Sampel limbah yang digunakan berasal dari salah satu industri pembuatan tahu di Desa Domas, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukan efisiensi penyisihan tertinggi pada R1 untuk BOD 92%, COD 92%, dan TSS 96%. Pada R2 efisiensi penyisihan tertinggi untuk BOD 63%, COD 63%, dan TSS 90%. Sedangkan pad R3 efisiensi penyisihan BOD tertinggi yakni 83%, COD 82%, dan TSS 85%. Kata kunci: Air Limbah Industri Tahu, Biofilter, BOD, COD, dan TSS.