Kontruksi Pola Sistem Porrie Dan Psmi Untuk Busana Casual Orang Berbadan Ideal Di Surabaya

Pola kontruksi busana saat ini ada berbagai macam, antara lain: Porrie Muliawan, J.H.Meyneke, Dressmaking, soen, Danckaerts, PSMI dan lain-lain. Sistem-sistem tersebut di atas tidak semuanya dapat menghasilkan busana yang baik apabila diterapkan pada tubuh hal ini disebabkan oleh kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing masing dari konstruksi pola. Maka dari itu dipilihlah pola Porrie dan PSMI untuk diteliti karena memiliki karakteristik yang sama yaitu kupnat pada bahu dan pinggang. Tujuan penelitian ini untuk Mendeskripsikan Hasil jadi busana casual,serta mendeskripsikan perbedaan kontruksi pola Porrie dan PSMI untuk busana casual orang berbadan ideal. Metode yang digunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket, dan eksperimen.Teknik analisis data yang digunakan yakni menggunakan statistik dengan rumus uji T test karena menggunakan 2 variabel. Berdasarkan signifikansi 0,05 diperoleh thitung>ttabel yaitu - 2,076433> 2,03224 maka H0 ditolak, dengan kata lain H1 diterima yang artinya ada perbedaan hasil busana casual menggunakan pola kontruksi Porrie dan busana casual menggunkan pola kontruksi PSMI. Saran dari penelitian ini apabila membuat busana casual disarankan untuk menggunakan sistem PSMI karena hasilnya lebih baik.Untuk mendapatkan bentuk kerung yang baik, saat membuat pola dasar dibentuk lebih baik lagi disesuaikan bentuknya dengan hasil jadi pola. Bentuk kerung PSMI sebaiknya tidak terlalu melengkung kedalam.
Kata Kunci: Hasil Jadi , Kontruksi,Pola Porrie, Pola PSMI.