ANALISIS VEGETASI HUTAN LINDUNG RPH SEKAR DI KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Hutan Lindung merupakan elemen yang sangat kuat dalam mata
rantai ekosistem, apabila hutan lindung terusak oleh tangan yang tidak
bertanggung jawab dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan
dalam beberapa sektor seperti suhu lingkungan, kelembapan lingkungan,
kelembapan ruangan, curah hujan, dan kemarau panjang. Hutan Lindung
RPH Sekar adalah hutan lindung yang teletak pada wilayah Kabupaten
Malang, Kecamatan Ngantang yang memiliki kerapatan hutan yang masih
terjaga dan masih murni, maka dari itu struktur tegakan hutan masih sangat
bagus. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui studi ilmiah vegetasi
tumbuhan di kawasan hutan lindung RPH Sekar yang meliputi indeks
keanekaragaman, indeks nilai penting dan faktor lingkungan. Metode yang
digunakan analisis vegetasi hutan dengan metode garis petak yang terdiri
dari 8 petak memiliki jarak antar petak 100 m, dengan bentuk plot persegi
20m x 20m. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan indeks nilai
keanekaragaman Shannon-Weiner dan indeks nilai penting. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa indeks nilai keanekaragaman di kawasan hutan
lindung RPH Sekar memperoleh total H’ sebesar 3 yang tergolong kategori
tinggi. Indeks nilai penting kategori semai memperoleh nilai tertinggi
spesies Piper aduncum sebesar 20,167. Indeks nilai penting kategori
pancang memperoleh nilai tertinggi spesies Calamus paspalantus sebesar
4,567. Indeks nilai penting kategori tiang memperoleh nilai tertinggi pada spesies Dendrocalamus asper sebesar 7,201, dan kategori pohon memperoleh nilai tertinggi pada spesies Tabernaemontana sphaerocarpa sebesar 19,105. Faktor lingkungan di kawasan hutan lindung RPH Sekar memperoleh rata – rata nilai kelembapan udara berkisar 78%, suhu berkisar 24C - 27C, dan intensitas cahaya berkisar 175 lux – 21.550 lux, yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetasi tanaman pada kawasan hutan.
Kata Kunci : Hutan, Hutan lindung, Malang, Metode garis petak, Indeks nilai keanekaragaman, Indeks nilai penting, dan Faktor lingkungan.