PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN PENGATURAN DIRI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 48 SURABAYA

Sabella, Agnesya Salsa. 2022. Penggunaan Konseling Kelompok Realita Untuk Meningkatkan Pengaturan Diri Siswa Kelas IX SMP Negeri 48 Surabaya. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Pedagogi dan Psikologi. Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Pembimbing Dr. Cindy Asli Pravesti, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Konseling Kelompok, Konseling Realita, Pengaturan Diri
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada pada siswa kelas IX SMP Negeri 48 Surabaya yang menujukkan tingkat pengaturan diri rendah. Rumusan masalah yaitu apakah layanan konseling kelompok realita dapat digunakan untuk meningkatkan pengaturan diri siswa kelas IX SMP Negeri 48 Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan pengaturan diri siswa kelas IX SMP Negeri 48 Surabaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatam penelitian kuantitaif dengan jenis penelitian Quasi Eksperimental Design bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas IX, dan sebagai sampelnya adalah 10 siswa, yang terdiri dari 5 siswa kelas IX A sebagai kelompok eksperimen serta 5 siswa kelas IX B sebagai kelompok kontrol yang memilik tingkat pengaturan diri yang rendah. Teknik sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket pengaturan diri. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS 26 for window.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada pengaturan diri siswa.Pengaturan diri siswa pada kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan konseling kelompok realita berada pada kategori rendah dengan skor rata-rata sebesar 43,0, dan setelah diberi perlakuan berupa layanan konseling kelompok realita masuk kedalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 53,4. Sedangkan pengaturan diri siswa pada kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan Self-management berada pada kategori rendah dengan skor rata-rata sebesar 43,0, dan setelah diberi perlakuan berupa layanan konseling Self-management masuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 47,4. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa Asym Sig. (2-tailed) bernilai 0,008 lebih kecil dari < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya ada perbedaan antara hasil pengaturan diri siswa untuk Pre-test dan Post-test. Hipotesis penelitian ini berbunyi “Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Meningkatkan Pengturan Diri Siswa kelas IX SMP Negeri 48 Surabaya”. Dengan demikian penerapan konseling kelompok realita dapat digunakan untuk meningkatkan pengaturan diri siswa kelas IX SMP Negeri 48 Surabaya.