Dun, Fransisikus Savio (2019) Kontradiksi Tuntutan Mahar "Belis" Ditinjau Dari Hukum Adat dan Tingkat Pendidikan di Desa Kajong, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai Tengah Tahun 2018. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA.
HALAMAN DEPAN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (732kB)
ABSTRACT.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (156kB)
BAB I.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (373kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (363kB)
Abstract
Savio Dun Fransisikus .2018.Mahar "Belis" Mengklaim Kontradiksi
dalam Hal Hukum Adat dan Tingkat Pendidikan di Desa
Kajong, Distrik Ruteng, Kabupaten Middle
Manganggarai pada tahun 2018. Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Universitas
PGRI Adibuana Surabaya. Penasihat: Ahmad
Qomaruzaman.
Kata kunci: Mahar "Belis", Hukum Adat, Tingkat Pendidikan.
Budaya Belis adalah salah satu bagian dari warisan budaya
yang ada di Manggarai Raya. Tetapi warisan mulia menerima
perhatian yang tajam dari orang-orang yang berjuang dengan budaya
mereka sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk 1). Menggambarkan
Kontradiksi Mahar "Belis" menuntut dalam peninjauan hukum adat
di Desa Kajong, Distrik Ruteng, Kabupaten Manggarai Tengah
Tengah. 2). Menggambarkan permintaan Mahar "Belis" dalam hal
Tingkat Pendidikan di Desa Kajong, Distrik Ruteng, Kabupaten
Manggarai Tengah.
Penelitian Kualitatif digunakan Sebagai pendekatan
penelitian penelitian ini, Penelitian Kualitatif adalah penelitian
deskriptif. Data dikumpulkan melalui tiga teknik, yaitu observasi,
wawancara, melibatkan Ketua Adat, Kepala Desa, Pasangan Belis
dan masyarakat. Validitas data ditentukan dengan cara: Triangulasi
dengan sumber berarti membandingkan dan memeriksa tingkat
kepercayaan terhadap informasi yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan pengamatan yang berbeda. Analisis data yang digunakan Alur analisis mengikuti model analisis interaktif yang dilakukan dalam empat tahap, yaitu: 1). Pengumpulan data; 2). Reduksi data; 3). Penyajian data; 4). Penarikan Kesimpulan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1). Kontradiksi
tuntutan Mahar "Belis" dari hukum adat di Desa Kajong, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai Tengah bahwa belis untuk orang Manggarai adalah persyaratan hukum bagi calon mempelai, walaupun hukum atau peraturannya tidak tertulis tetapi mengikat semua lapisan Komunitas Manggarai termasuk Desa Kajong. 2). Kontradiksi Mahar "Belis" menuntut dalam hal Tingkat Pendidikan di Desa Kajong, Distrik Ruteng, Kabupaten Manggarai Tengah bahwa Belis memiliki Tingkat Pendidikan untuk Masyarakat, calon mempelai laki-laki harus membawa Mahar "Belis" kepada calon pengantin perempuan dalam bentuk pengantin dan uang jika mereka ingin disetujui oleh Keluarga Wanita.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH) > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | Guruh Fitriawan PERPUS |
Date Deposited: | 24 Nov 2022 04:47 |
Last Modified: | 07 Dec 2022 04:37 |
URI: | https://repository.unipasby.ac.id/id/eprint/1661 |