PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN METODE AERASI TERDIFUSI, BIOSAND FILTER DAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN KADAR COD DAN PHOSPAT

Grey water yang terus menerus dialirkan ke selokan atau badan air akan
mengakibatkan timbulnya pencemaran air/badan air. Zat organik didalam air
limbah akan terdegradasi oleh mikroorganisme dan menghasilkan sludge yang
akan mengendap dan terakumulasi dalam drainase atau sungai sehingga
menyebabkan berkurangnya volume drainase atau sungai yang dapat terisi air
hujan. Tingginya kandungan phospat menyebabkan adanya pertumbuhan yang
cepat dari alga (blooming) sehingga mengakibatkan kadar oksigen dalam perairan
semakin berkurang dan menutup masuknya sinar matahari serta keadaan oksigen
yang berkurang pada lingkungan perairan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debit terhadap penurunan
COD dan phospat pada air limbah domestik yang diolah menggunakan kombinasi
teknologi aerasi terdifusi, biosand filter dan karbon aktif. Reaktor biosand filter
menggunakan pipa PVC 8” dengan tinggi 75 cm dengan media pasir halus, pasir
kasar dan kerikil. Aerasi menggunkan aerator terdifusi dengan tipe TAKARI AT350 dan karbon aktif granul. Variasi yang digunakan adalah debit aliran 0,9
mL/detik dan 3,6 mL/detik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan COD dan phospat tertinggi
terjadi direaktor dengan debit 0,9 mL/detik, efesiensi COD sebesar 92% dengan
konsentrasi awal 179 mg/L menjadi 14,7 mg/L pada penelitian hari ke-2 dan
Penurunan phospat sebesar 88% dari konsentrasi awal 12,9 mg/L menjadi 1,6
mg/L pada penelitian hari ke-1.
Kata Kunci : Air Limbah Domestik, Biosand Filter, COD, Phospat