ANALISIS WACANA KRITIS KOMENTAR NETIZEN DALAM DEBAT CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR JAWA TIMUR 2018

Rachmawati Yulia, Devy 20018 Analisis Wacana Kritis
Komentar Netizen Dalam Debat Cagub Dan Cawagub Jawa Timur 20018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pgri Adi Buana Surabaya.
Pembimbing :Dr. Sunu Catur Budiyono, M.Hum.
Kata Kunci : Analisis Wacana Kritis, Komentar Netizen,Makna Denotasi, Makna Konotasi
Penelitian dalam bidang bahasa salah satunya seperti
Analisis Wacana Kritis (AWK) merupakan penelitian yang
kurang diminati terutama dalam Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di Universitas Pgri Adi Buana Surabaya.
Akan tetapi, hal ini sangat menarik menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian terhadap komentar netizen dalam debat Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2018.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Bagaimana penggunaan makna denotasi dalam komentar
netizen dalam debat Cagub dan Cawagub 2018” dan
“Bagaimana penggunaan makna konotasi positif dan negatif
komentar netizen dalam debat Cagub dan Cawagub Jawa
Timur 20018”. Tujuannya adalah untuk mengetahui Analisis
Wacana Kritis yang digunakan netizen dalam komentar debat
Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2018 dengan menggunakan
model Teun A. Van Djik sebagai acuan, serta menggunakan
model Subroto untuk mengkaji lebih dalam mengenai makna
denotasi dan makna konotasi positif maupun konotasi negatif.
Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini
bersifat kualitatif deskriptif. Sedangkan objek penelitiannya adalah komentar Netizen dalam debat Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2018 di youtube. Data yang ada dalam kutipan penelitian ini diambil dari komentar netizen.
Dari hasil analisis yang ditemukan dalam penelitian ini
dapat disimpulkan beberapa hal penting yang menjadi pokok
kajian yaitu, wacana dalam komentar netizen pada debat
Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2018 mampu memaparkan
segi semantic atau penggunaan makna yang ditekankan
dengan baik, seperti pendeskripsikan secara detail
keseluruhan dan makna isi teks atau wacana. Dari konteks
sosial, penulis mampu merubah mindset atau pola pikir
pembaca dengan tulisan-tuylisanya, sedangkan dari dimensi
sosial, penulis secara spontan mengeluarkan ide-idenya
selama pembuatan penelitian ini.