Komparasi Kerapatan Tanaman Eceng Gondok Dalam Menurunkan Kadar Pencemaran BOD Dan COD Pada Air Limbah Produksi Tempe

Air memiliki peran yang penting dalam menjalankan suatu industri. Dalam dunia industri, sebagian besar air yang digunakan akan berakhir menjadi limbah. Air limbah sisa kegiatan industri yang dibuang secara langsung ke lingkungan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu akan mengakibatkan pencemaran. Salah satu industri yang menyumbang banyak air limbah ke lingkungan adalah industri pembuatan tempe. Beberapa kandungan limbah cair dari hasil produksi tempe diantaranya BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kandungan BOD dan COD dalam limbah cair hasil produksi tempe tidak sesuai dengan standar baku mutu. Teknologi dalam penurunan BOD dan COD di gunakan teknologi fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok secara Batch. Tanaman eceng gondok yang akan di gunakan ditinjau dari perbedaan jumlah kerapatan tamanan pada reaktor. pada proses fitoremediasi di dalam sebuah reaktor mendapatkan nilai efisiensi untuk menurunkan kadar BOD 70,38% dan COD 63,75% pada treatment hari ke 15 pada reaktor C dengan jumlah eceng gondok 15 tanaman. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka fitiremediasi tanaman eceng gondok mampu menurunkan BOD dan COD dengan baik di karenakan eceng gondok memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menurunkan nilai BOD dan COD pada limbah cair. eceng gondok memiliki kemampuan ganda yakni mampu menyerap berbagai bahan organik dalam bentuk ion hasil pemecahan mikroorganisme dan juga membebaskan oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk proses oksidasi mikroorganisme pengurai (Suardhana, 2009). Efisiensi penurunan terbaik di pengaruhi waktu kontak dan banyak jumlah tanaman eceng gondok.
Kata Kunci: Eceng gondok, Fitoremediasi, Limbah Tempe, BOD dan COD