PENERAPAN METODE LEAST COST DI PT XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI

Penggunaan penjadwalan yang sederhana yaitu hanya menunggu file order
datang kemudian dilakukan proses produksi. Dengan penggunakan metode
penjadwalan yang seperti itu membuat proses produksi dan proses pengiriman tidak
terjadwal dengan baik. Dengan penerapan metode yang seperti itu membuat
perusahaan kesulitan ketika banyaknya permintaan yang datang serta dengan output
produk yang bermacam-macam. Dengan menggunakan metode Least Cost mampu
menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan kertas yang semula menjadi masalah
pembengkakan biaya transportasi dengan melakukan optimasi penjadwalan dapat
mengurangi biaya transportasi sehingga perusahaan mendapat keuntungan lebih.
Sebelum dilakukan optimal penjadwalan biaya transportasi PT XYZ sebesar Rp.
9.000.000 dengan dilakukan optimasi penjadwalan menggunakan metode Least Cost
perusahaan mengalami penurunan biaya transportasi pada bulan September sebesar
Rp. 7.132.500, bulan Oktober sebesar Rp. 7.996.000, bulan November sebesar Rp.
7.204.000 dan bulan Desember sebesar 7.921.000

The use of simple scheduling is just waiting for the order file to arrive then the production
process is carried out. By using such a scheduling method, the production process and delivery
process are not properly scheduled. With the application of such a method, it makes it difficult
for the company when there are many requests that come along with a variety of product
outputs. Using the Least Cost method is able to solve existing problems in paper companies
which were originally a problem of increasing transportation costs by optimizing scheduling
can reduce transportation costs so that the company gets more profits. Prior to the optimal
scheduling of PT XYZ's transportation costs of Rp. 9,000,000 by optimizing scheduling using
the Least Cost method, the company experienced a decrease in transportation costs in
September by Rp. 7,132,500, in October of Rp. 7,996,000, in November of Rp. 7,204,000 and
December 7,921,000