PENGARUH PENAMBAHAN SARI TEBU PADA PEMBUATAN KUE LUMPUR DITINJAU DARI UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA MASYARAKAT

Aprilia Kartini Lanek, 2024. PENGARUH PENAMBAHAN SARI PADA PEMBUATAN KUE LUMPUR DITINJAU DARI UJI ORGANOLEPTIK DAN
DAYA TERIMA MASYARAKAT skripsi, program studi : Pendidikan vokasional kesejateraan keluarga fakultas teknik, Universitas PGRI Adibuana Surabaya. Dosen pembimbing : Dr. Yunus Karyanto, S.Pd.,M.Pd.
Kue lumpur merupakan kue basah berbentuk bulat pipih, berwarna kekuningan, rasanya manis dan gurih mempunyai tekstur yang lembut, diolah dengan proses pemangangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana perbedaan kualitas kue lumpur dengan penambahan sari tebu dengan presentase 0%, 25%, 50%, 75%., 2) Bagaimana daya terima masyarakat terhadap
uji organoleptik kue lumpur dengan penambahan sari tebu 0%, 25%, 50%, 75%.
Metode penelitian kuantitatif penelitian ini menggunakan desain eksperimen. Produk kue lumpur dengan penambahan sari tebu menggunakan empat sampel yaitu: 0%, 25%, 50%, 75%. Pengumpulan data dengan uji organoleptik pada 30 panelis terlatih. Analisis data menggunakan One Way Anova dengan bantuan program SPSS 20.
Hasil dari penelitian 1) penambahan sari tebu berpengaruh terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan tingkat kesukaan kue lumpur maka menurut tabele distribusi F dengan α=0,05 diperoleh bahwa nilai Fhitung adalah 6.140 dan Ftabel adalah 2,75. Sehingga Fhitung 6.140>FTabel 2,75 maka Ho ditolak dan Ha diterima.., 2) Uji daya terima kepada konsumen dapat menerima inovasi kue lumpur sari tebu diperoleh bahwa nilai Fhitung adalah 12.524 dan Ftabel adalah 2,97 Sehingga Fhitung 12.524>Ftabel2,97 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada pengaruh penambahan sari tebu terhadap tingkat kesukaan pada keempat jenis perlakuan kue lumpur.
Kata Kunci: Sari tebu, Kue lumpur, Uji organoleptik