Roihan, Perdana Putra Nur (2019) PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA.
1. Halaman Depan.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (632kB)
2. Abstrak.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (95kB)
3. Bab I.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (156kB)
8. Daftar pustaka dan lampiran.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Kata Kunci: proses berpikir, pemecahan masalah matematika, jenis
kelamin.
Proses berpikir merupakan langkah-langkah yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu persoalan yang berasal dari pikiran
seseorang meliputi aktifitas mental mengingat (memanggil kembali
informasi), mempertimbangkan, membuat argumen, memutuskan.
Salah satu cara untuk mengetahui proses berpikir siswa adalah
dengan memberikan soal pemecahan masalah kepada siswa. Sesuai
dengan Permendikbud nomor 21 tahun 2016, kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa SMP pada muatan matematika adalah
menunjukkan sikap yang logis, kritis, analitis, cermat, dan teliti,
bertanggungjawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah. Dalam memecahkan masalah, setiap siswa
akan memiliki cara yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena
setiap orang memiliki sifat atau pribadi yang berbeda. Berbeda dalam
berpikir, berbeda dalam mencari solusi ataupun berbeda dalam
memecahkan masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir
siswa SMP dalam memecahkan masalah aritmatika sosial ditinjau
dari jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa
kelas VII SMP Negeri 51 Surabaya. Dua subjek penelitian dipilih
berdasarkan konsultasi dan saran dari guru matematika dengan
mempertimbangkan kemampuan komunikasi siswa dan juga nilai
ulangan harian aritmatika sosial. Setelah dipilih dua subjek penelitian
maka peneliti memberikan tes pemecahan masalah matematika
(TPM) dan wawancara kepada tiap subjek. Pengecekan keabsahan
vi
data menggunakan triangulasi waktu. Data hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut: (1) Subjek perempuan dalam
memecahkan masalah matematika, yang dilakukan pertama kali
memahami masalah dengan membaca soal sebanyak satu kali setelah
itu menceritakan kembali masalah yang diberikan dan menyebutkan
yang diketahui serta ditanyakan dan menyatakan bahwa masalah bisa
dikerjakan. Kemudian dalam merencanakan masalah subjek
mengingat operasi matematika dan mengingat pengetahuan yang
pernah diberikan sebelumnya, lalu membuat rencana penyelesaian.
Subjek menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yaitu dengan
memilih serta menjalankan rencana yang sudah dibuat. Subjek
memeriksa kembali hasil yang diperoleh, subjek telah meyakini dan
memeriksa kembali hasil akhir sebab subjek bisa membuktikan
bahwa jawabannya sesuai dengan soal. Subjek perempuan dalam
berkomunikasi sangat lancar dan dalam menuliskan jawaban pada
lembar jawaban tersusun rapi dan jelas. Berdasarkan analisis
tersebut, maka proses berpikir subjek perempuan dalam memecahkan
masalah matematika memenuhi proses berpikir mengingat
(memanggil kembali informasi), membuat argumen, dan
memutuskan. (2) Subjek laki-laki dalam memecahkan masalah
matematika, yang dilakukan pertama yaitu memahami masalah
dengan membaca soal sebanyak tiga kali dan menceritakan kembali
masalah yang diberikan serta menyebutkan diketahui dan ditanya,
kemudian subjek menyatakan bahwa masalah tersebut bisa
dikerjakan. Subjek mengingat pengetahuan yang pernah diberikan
sebelumnya dan ingat akan operasi matematikanya setelah itu subjek
membuat rencana penyelesain. Subjek memilih dan menjalankan
rencana yang telah dibuat, kemudian subjek telah memeriksa
kembali jawaban yang diperoleh yaitu dengan membuktikan dan
meyakini bahwa jawaban yang diperoleh sesuai dengan masalah
yang diberikan. Subjek laki-laki dalam berkomunikasi tidak lancar
atau terputus-putus dan jawaban yang dituliskan pada lembar
jawaban tersusun kurang rapi dan kurang jelas. Berdasarkan analisis
tersebut, maka proses berpikir subjek laki-laki dalam memecahkan
masalah matematika memenuhi proses berpikir mengingat
(memanggil kembali informasi), membuat argumen, dan
memutuskan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi (FST) > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Bambang Hadi PERPUS |
Date Deposited: | 05 Dec 2022 04:44 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 04:44 |
URI: | https://repository.unipasby.ac.id/id/eprint/2192 |