Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Kawasan Wisata Kampung Lawas Maspati Menuju Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism)

Community Based Tourism merupakan sebuah konsep pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal, dimana masyarakat turut partisipasi dalam perencanaan, pengelolaan, dan penyampaian pendapat. Kampung Lawas Maspati diresmikan sebagai kampung wisata sejarah oleh Pemerintah Kota Surabaya pada tanggal 24 Januari 2016 oleh Wali Kota Surabaya dan PT. Pelindo III. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata Kampung Lawas Maspati. Metode analisis dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan teknik analisis persentase menggunakan tingkat partisipasi Arnstein. Metode pengumpulan data dengan cara dokumentasi, observasi, wawancara, survey instansi, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunujukan wisata Kampung Lawas Maspati memiliki karakteristik mempunyai daya tarik wisata yang berupa fisik dan non fisik yang berupa bangunan kuno, kebun tanaman toga, area spot foto, pertunjukan Musik Patrol dan Tari Remo. Jumlah penduduk 1.350 jiwa dengan kepadatan penduduk 552 jiwa/ha dengan tingkat pendidikan rata-rata tamatan SLTA dan mata pencaharian 67% wirausaha. Promosi wisata menggunakan media online dan media cetak. Penggunaan lahan untuk kawasan wisata sebesar 7%. Pengelolaan pariwisata di Kawasan Wisata Kampung Lawas Maspati berdasarkan hasil kuesioner 75% sudah dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat (Citizen control).
Kata Kunci : Community based tourism, Kampung wisata, Partisipasi masyarakat