KONFLIK BATIN PADA TOKOH AYNA DALAM NOVEL BIDADARI BERMATA BENING KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

Efendi Ten, Elfridus. 2018. Konflik Batin Pada Tokoh Ayna dalam
Novel Bidadari Bermata Bening Karya Habiburrahman El
Shirazy. Skripsi, Program Studi: Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Dosen Pembimbing:
Dr. M. Shoim Anwar, M. Pd. NIDN. 0716056302.
Kata Kunci: Psikologis sastra, Konflik Batin, Tokoh Utama, Novel.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah konflik batin pada tokoh utama dalam novel
Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy?”
kemudian, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi
tentang konflik batin pada tokoh Ayna dalam novel Bidadari
Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa; konflik
angguk-angguk (approach-approach conflict), konflik gelengangguk (approach-avoidance conflict), konflik geleng-geleng
(avoidance-avoidance conflict), double approach-avoidance conflict
atau disebut juga multiple approach-avoidance conflict
(Walgito,2010:260-261). Sumber data dalam penelitian ini adalah
novel yang berjudul Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman
El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika Penerbit pada tahun
2017, dengan ketebalan 337 halaman. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.
Kemudian, teknik analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif
kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa konflik batin dalam novel Bidadari Bermata
Bening karya Habiburrahman El Shirazy, yaitu (1) konflik batin yang timbul apabila individu menghadapi dua motif atau lebih yang kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan. Konflik ini disebut konflik angguk-angguk (approach-approach conflict), (2) konflik batin yang timbul karena individu menghadapi dua atau lebih motif yang kesemuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan. Konflik ini disebut konflik geleng-geleng (avoidance-avoidance conflict), (3) konflik batin yang
timbul karena organisme atau individu menghadapi objek yang
mengandung nilai yang positif, tetapi juga mengandung nilai yang negatif. Konflik ini disebut konflik geleng-angguk (approachavoidance conflict), (4) konflik batin yang timbul karena organisme atau individu menghadapi dua objek atau lebih yang mengandung baik yang nilainya positif maupun nilai yang negatif. Konflik ini disebut double approach-avoidance conflict atau juga disebut multiple approach-avoidance conflict.