PENGARUH FREE CASH FLOW DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Sasaran analisis ini adalah untuk mempelajari dengan cara apa arus kas bebas, rasio utang terhadap ekuitas, dan kebijakan dividen terkait satu sama lain. Rasio utang terhadap ekuitas dan arus kas bebas digunakan menjadi variabel stimulus. Strategi dividen adalah variabel output. Perusahaan di sub sektor otomotif dan komponen yg tercatat di BEI kurun waktu tahun 2016 dan 2021 merupakan populasi. Sampel dipilih secara acak, bukan secara kebetulan. Ada delapan bisnis yang dipilih sebagai perwakilan. Dalam penyelidikan ini, regresi linier berganda digunakan untuk analisis. Berdasarkan data yang ditampilkan di sini, tampak bahwa arus kas bebas merupakan faktor utama yang mempengaruhi kebijakan dividen, melainkan rasio utang terhadap ekuitas tidak berpengaruh sama sekali. Arus kas bebas dan rasio utang terhadap ekuitas berdampak pada kebijakan dividen hanya jika pengujian hipotesis dilakukan bersamaan dengan laporan keuangan lainnya.
The goal of this analysis is to study how free cash flow, debt-to-equity ratio, and dividend policy are related to one another. Debt to equity ratio and free cash flow are used as stimulus variables. Dividend strategy is an output variable. Companies in the automotive and component sub-sectors listed on the IDX in 2016 and 2021 constitute the population. Samples are chosen randomly, not by chance. There are eight businesses selected as representatives. In this investigation, multiple linear regression was used for analysis. Based on the data presented here, it appears that free cash flow is the main factor influencing dividend policy, but the debt to equity ratio has no effect at all. Free cash flow and debt-to-equity ratio impact dividend policy only when hypothesis testing is performed in conjunction with other financial statements.