Proses Berpikir Kritis Siswa SMP Dengan Kepribadian Phlegmatic Dalam Pemecahan Masalah Matematika

Salah satu tujuan diajarkannya pemecahan masalah adalah untuk mengembangkan keterampilan proses berpikir kritis siswa. Berpikir Kritis adalah suatu kegiatan yang terampil dan aktif dalam berpikir lebih mendalam serta menalar secara logis terhadap pengetahuan dan pengalaman tentang masalah-masalah yang ada untuk mengambil suatu keputusan secara lebih terarah. Jika kita amati, antara siswa satu dengan yang lain pasti mempunyai kemampuan proses berpikir kritis yang berbeda dalam memecahkan suatu masalah. Salah satu perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan kepribadian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMP dengan kepribadian Phlegmatic dalam pemecahan masalah matematika sehingga penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa dengan kepribadian Phlegmatic. Pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan penentuan kelas untuk menemukan subjek yang mempunyai kepribadian phlegmatic. Dua subjek penelitian dipilih berdasarkan konsultasi kepada guru matematika dengan mempertimbangkan kemampuan matematika siswa yang cenderung sama dan kemampuan komunikasi siswa. Setelah kedua subjek penelitian ditemukan, peneliti memberikan tes pemecahan masalah (TPM) dan wawancara kepada tiap subjek. Untuk menentukan valid atau tidaknya data, pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. vi Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa SMP yang memiliki kepribadian phlegmatic dalam memecahkan masalah matematika pada tahap memahami masalah, subjek memenuhi semua indikator berpikir kritis menurut teori Ennis yaitu focus, reason, inference, situation, clarity dan overview. Namun pada tahap membuat rencana penyelesaian, subjek phlegmatic hanya memenuhi 5 indikator berpikir kritis menurut teori Ennis, yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, dan tidak memenuhi indikator berpikir kritis overview. Pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek memenuhi semua indikator berpikir kritis focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview. Kemudian pada tahap memeriksa kembali, subjek phlegmatic memenuhi enam indikator berpikir kritis focus, reason, inference, situation, clarity dan overview.
Kata kunci : berpikir kritis, pemecahan masalah matematika, kepribadian Phlegmatic