PERAN KULIT NANAS SEBAGAI BIOAKTIVATOR DAN PENAMBAHAN BIOCHAR TEMPURUNG KELAPA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN, KADAR KLOROFIL TOTAL, DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill)

Rendahnya produksi kedelai disebabkan oleh banyak faktor pembatas antara lain kesuburan tanah yang sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan pupuk kimia yang sedang menjadi trend di kalangan petani. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan memanfaatkan limbah kulit nanas sebagai bioaktivator dan penambahan biochar tempurung kelapa sebagai media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai macam kosentrasi bioaktivator limbah kulit nanas terhadap pertumbuhan, kadar klorofil total dan hasil produksi tanaman kedelai. Metode yang digunakan adalah metode ekperimental dilakukan di Green House Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial (6x5) yang ditata secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 6 perlakuan. Perlakuan 1 yaitu kontrol negatif (0%), perlakuan 2 kontrol positif (EM4), perlakuan 3 bioaktivator 10%, perlakuan 4 bioaktivator 20%, perlakuan 5 bioaktivator 30%, perlakuan 6 bioaktivator 40%. Masing-masing perlakuan di ulang 5 kali sehingga diperlukan 30 pot percobaan. Hasil penelitian menunjukan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan, kadar klorofil total dan hasil produksi pada konsentrasi 30%.
Kata Kunci : Kedelai (Gycine max (L.) Merrill), Bioaktivator Kulit Nanas, Biochar Tempurung Kelapa, Rancangan Acak Lengkap (RAL)